A. Bentuk-bentuk Organisasi.
Dalam teori organisasi paling tidak ada tiga macam
bentuk organisasi yaitu bentuk organisasi jalur, bentuk organisasi lini dan
staff (line organization) dan bentuk organisasi fungsional. Bentuk organisasi
jalur adalah bentuk yang menunjukan adanya garis komando central dari atasan
kepada bawahan. Dimana bawahan harus menyampaikan pertanggungan jawab sesuai
garis komando yang ditetapkan. Setiap pimpinan memberi perintah kepada
bawahannya masing-masing sesuai dengan jalurnya, atau setiap bawahan harus
beranggung jawab langsung kepada atasan yang memberi komando. Pada organisasi
bentuk jalur, pucuk pimpinan 22 mempunyai kewenangan melimpahkan sebagian
kekuasaannya kepada bawahannya, atau kepada satuan-satuan organisasi yang ada
dibawahnya, sehingga pemimpin tidak tidak perlu langsung berhubungan dengan
bawahannya. Bawahan terdekat dengan pimpinan diberi kewenangan memberi perintah
kepada bawahannya lagi, sehingga terbentuk jaringan komando yang berantai dan
membentuk hierarki jaringan birokrasi. Bentuk organisasi garis (line
organization) dan staff adalah bentuk organisasi dimana pucuk pimpinan
mempunyai staff sebagai pembantu yang tidak memiliki kewenangan memberi
komando. Staf tidak memiliki bawahan, jika staf akan memberi perintah kepada
bawahan harus melalui pucuk pimpinannya, atau mengatasnamakannya, atas seizin
pucuk pimpinan. Staf artinya tangan kanan, pembantu pimpinan, ia merupakan
orang yang dipercayai atasan dalam bidang keahliannya. Staf berfungsi sebagai
pembantu pimpinan yang memberi masukan kepada pimpinan sesuai keahliannya.
Kalaupun ada hubungan antara staf dan bawahan biasanya bersifat koordinatif dan
konsultatif, bukan komando. Pucuk pimpinan bisa langsung memberi komando kepada
bawahan tanpa melalui staf, dan bawahan yang diperintah langsung menyampaikan
pertanggungan jawab kepada atasannya tanpa melalui staf. Bentuk organisasi
fungsional adalah organisasi yang mendasarkan kepada keahlian. Sebagian
wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan organisasi yang ada
dibawahnya sesuai dengan fungsinya sebagai staf, atau pucuk pimpinan mempunyai
unit pada organisasi bawahan sebagai pelaksanan yang sesuai dengan bidang
kerjanya. Staf mempunyai kewenangan memberi perintah kepada bawahan sebagai
pelaksana sesuai dengan fungsi atau keahliannya. Tiap-tiap staf mempunyai
pungsi tersendiri yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya dan pimpinan
melimpahkan wewenang kepada staf pelaksana dalam bidang tertentu sesuai
keahliannya.
a. Bentuk-bentuk organisasi dalam dimensi struktural dan konstektual.
Dimensi strukutral menggambarkan karakteristik
internal suatu organisasi dan terdiri dari dimensi-dimensi (a) formalisasi,
yaitu menunjukan tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi, yang
menggambarkan perilaku serta kegiatan organisasi; (b) spesialisasi, yaitu
menunjukan derajat pembagian pekerjaan dalam organisasi; (c) standarisasi,
yaitu menggambarkan derajat kesamaan dalam pelaksanaan kerja; (d) sentralisasi,
yaitu menunjukan pembagian kekuasaan menurut tingkatan (hierarkhi) dalam
organisasi, yang ditunjukan dengan jenis dan jumlah keputusan yang boleh
ditetapkan pada setiap tingkatan; (e) otoritas, yaitu menunjukan pola pembagian
kekuasaan serta rentang kendali secara umum; (f) kompleksitas, yaitu menunjukan
banyaknya kegiatan (subsistem) dalam organisasi; (g) profesionalisme, yaitu
menunjukan tingkat pendidikan formal maupun nonformal rata-rata yang dimiliki
oleh anggota organisasi; (h) konfigurasi, menunjukan bentuk pembagian anggota
organisasi ke dalam bagian-bagian baik secara vertikal maupun horizontal. 23
Dimensi konstektual, yaitu menggambarkan karakteristik
keseluruhan suatu organisasi yang mencakup lingkungannya. Dimensi konstektual
terdiri dari (a) ukuran organisasi, yaitu menunjukan jumlah anggota organisasi;
(b) teknologi organisasi, yaitu menunjukan jenis dan tingkat teknologi dari
sistem produksi suatu organisasi; (c) lingkungan, yaitu menggambarkan keadaan
seluruh elemen lingkungan yang terdapat diluar batas-batas organisasi, terutama
elemen-elemen lingkungan yang berpengaruh terhadap kelangsungan organisasi.
b. Membagi bentuk-bentuk organisasi kedalam tinjauan jumlah pucuk pimpinan dan
saluran wewenang manajer dan personil organisasi.
Bentuk-bentuk organisasi ditinjau dari jumlah pucuk
pimpinan yaitu terdiri atas (a) bentuk tunggal, yaitu organisasi yang pucuk
pimpinannya dipegang oleh seseorang; (b) bentuk jamak, yaitu organisasi yang
pucuk pimpinannya ada ditangan beberapa orang sebagai satu kesatuan.
Bentuk-bentuk organisasi ditinjau dari saluran wewenang, yaitu terdiri dari (a)
bentuk jalur, yaitu organisasi yang memberi wewenang dari pucuk pimpinan
dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam semua bidang
pekerjaan; (b) bentuk fungsional, yaitu organisasi yang memberi wewenang dari
pucuk pmpinan dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam bidang
pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang berhak memerintah pada semua pelaksana
yang ada sepanjang bidang pekerjaannya; (c) bentuk jalur dan staf, yaitu
organisasi yang memberi wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan
organisasi dibawahnya dalam semua bidang pekerjaan; (d) bentuk fungsional dan
staf, yaitu organisasi yang memberi wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan
pada satuan organisasi yang dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu,
pimpinan tiap bidang pekerjaan dapat memerintah semua pelaksana yang ada; (e)
bentuk jalur, fungsional dan staf, yaitu organisasi memberi kewenangan dalam
setuap pekerjaan dibawahnya.
v Rentang Kendali
Span of control adalah istilah yang sekarang digunakan
lebih sering dalam manajemen bisnis, khususnya sumber daya manusia manajemen. Rentang kendali mengacu pada jumlah
bawahan supervisor memiliki.
Dalam organisasi bisnis hirarkis dari beberapa waktu di masa lalu itu
tidak jarang melihat rentang rata-rata 1 sampai 4 atau bahkan kurang. Artinya, seorang manajer diawasi empat
karyawan rata-rata. Pada 1980-an para pemimpin perusahaan
diratakan banyak struktur organisasi yang menyebabkan rentang rata-rata untuk
bergerak lebih dekat ke 1 untuk 10. Itu dimungkinkan terutama oleh
perkembangan murah teknologi informasi .
Sebagai teknologi informasi yang
dikembangkan mampu mengurangi banyak manajer menengah tugas - tugas-tugas seperti
mengumpulkan, memanipulasi dan menyajikan informasi operasional - manajer atas
menemukan mereka bisa menyewa manajer menengah lebih sedikit untuk melakukan pekerjaan
lebih mengelola lebih bawahan untuk uang kurang.
Pergeseran saat ini untuk
self-directed tim lintas fungsi dan bentuk lain dari struktur non-hirarkis,
telah membuat konsep rentang kendali yang kurang menonjol.
Teori tentang rentang optimum
kontrol kembali ke VA Graicunas . Pada tahun 1933 ia menggunakan asumsi
tentang kapasitas mental dan rentang perhatian untuk mengembangkan satu set
heuristik praktis. Lyndall Urwick (1956) mengembangkan teori berdasarkan
dispersi geografis dan kebutuhan untuk pertemuan tatap muka. Meskipun berbagai upaya sejak saat itu,
tidak ada teori yang meyakinkan telah disajikan. Hal ini karena rentang kendali optimum tergantung
pada berbagai variabel termasuk struktur organisasi, teknologi yang tersedia,
fungsi yang dilakukan, dan kompetensi manajer serta staf. Sebuah pandangan alternatif yang
diusulkan oleh Elliott Jaques (1988) bahwa manajer mungkin memiliki
hingga sebanyak bawahan langsung bahwa mereka dapat mengetahui secara pribadi
dalam arti bahwa mereka dapat menilai efektivitas pribadi.
v Faktor-faktor yang mempengaruhi rentang kendali
Ini adalah faktor yang
mempengaruhi rentang kendali:
Dispersi geografis,
jika cabang-cabang bisnis secara luas tersebar, maka manajer akan merasa sulit
untuk mengawasi masing-masing, sebagai rentang tersebut pada kontrol akan lebih
kecil.
Kemampuan pekerja, jika
pekerja sangat mampu, perlu sedikit pengawasan, dan dapat dibiarkan sendiri,
misalnya: Teori Y tipe orang, mereka tidak perlu diawasi
sebanyak yang mereka termotivasi dan mengambil inisiatif untuk bekerja, seperti
rentang demikian kontrol akan lebih luas.
Kemampuan bos, bos yang
berpengalaman dengan pemahaman yang baik tentang tugas, pengetahuan yang baik
dari pekerja dan hubungan yang baik dengan para pekerja, akan mampu mengawasi
lebih banyak pekerja
Nilai tambah bos, bos
yang menambah nilai dengan melatih dan mengembangkan keterampilan baru pada
para pekerja akan memerlukan rentang kendali yang sempit dari satu yang
terfokus hanya pada manajemen kinerja (ini adalah kebalikan dari kemampuan
pekerja titik di atas)
Kesamaan tugas, jika
tugas bahwa bawahan sedang menjalankan serupa, maka rentang kendali dapat lebih
luas, seperti manajer dapat mengawasi mereka semua pada waktu yang sama.
Volume dari tugas-tugas
lain, jika bos memiliki tanggung jawab lain, seperti keanggotaan komite,
keterlibatan dalam proyek-proyek lain, penghubung dengan stakeholders, jumlah
laporan langsung akan perlu lebih kecil
Tugas administrasi yang
dibutuhkan, jika bos diwajibkan untuk memiliki wajah biasa untuk menghadapi
pertemuan, penilaian dan pengembangan rencana lengkap, mendiskusikan manfaat
remunerasi, menulis deskripsi pekerjaan dan kontrak kerja, menjelaskan
perubahan kebijakan ketenagakerjaan dan tugas-tugas administrasi lainnya maka
rentang kendali berkurang.
·
Organisasi
Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh
Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil,
jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum
tinggi. Pada jenis organisasi ini, garis bersama dari kekuasaan dan
tanggung-jawab bercabang pada setiap tingkat pimpinan, dari yang teratas sampai
yang terbawah. Setiap atasan mempunyai sejumlah bawahan dan masing-masing
bawahan meberikan pertanggung-jawabannya kepada atasannya. Dalam hal ini
seseorang hanya bertanggung-jawab pada satu atasan. Oleh karena itu pada jenis
organisasi ini, atasan dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, karena is
tidak memiliki staff (pembantu ahli). Jenis ini sesuai untuk perusahaan kecil.
Organiasai garis ini mempunyai kebaikan dan kelemahan.
Adapun kebaikan dari organisasi garis yaitu :-Kesatuan dalam pimpinan dan
perintah.-Pengambilan keputusan lebih cepat.-Solidaritas karyawan
tinggi-Biayanya rendah.
Keburukan Organiasasi garis yaitu : :-Tidak bergantung pada satu pimpinan ,
Sehingga jika ia tidak mampu akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisasi
tersebut.-Adanya kecenderungan pimpinan untuk bertindak otokratis.-Perkembangan
kesempatan karyawan terbatas.
·
Organisasi
Garis dan Staf.
Dianut oleh
organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka
ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli
dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada
pejabat pimpinan di dalam organisasi. Organisasi ini banyak digunakan oleh
perusahaan besar yang daerah operasionalnya luas serta memilki bidang tugas
yang kompleks. Di sini kesatuan perintah juga dipertahankan, atasan memiliki bawahan
tertentu dan bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan. Kepada atasan
tersebut bawahan harus bertanggung-jawab atas pelaksanaan pekerjaannya. Dalam
hal ini terdapat satu atau beberapa staf. Dalam struktur organisasi garis dan
staff juga dijumpai adanya kebaikan dan keburukan.
Kebaikan organisasi garis dan staff yaitu :
1.
Relevan
untuk perusahaan besar.
2.
Keputusan
lebih rasional karena adanya staff ahli.
3.
Dapat
mewujudkan “ The right man , in the right place “.
Keburukan organisasi garis dan staff adalah :-Organisainya rumit karena kompleksnya susunan organisasi serta membutuhkan biaya tinggi.-Koordinasi kadang-kadang sukar diterapkan.-Solidaritas sesama karyawan berkurang karena jumlahnya yang banyak sehingga memungkinkan mereka untuk tidak lagi saling mengenal.
B.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur adalah
cara sesuatu disusun atau dibangun, Organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk
mencapai sebuah tujuan
Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan
Struktur organisasi Pusdiklat
Struktur organisasi adalah bagaimana
pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
·
Desain Struktur Organisasi Modern
-
Struktur tim
Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai
perangkat sentral untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja.[3] Karakteristik utama struktur tim
adalah bahwa struktr ini meniadakan kendala-kendala departemental dan
mendesentralisasi pengambilan keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga
mendorong karyawan untuk menjadi generalis sekaligus spesialis.
-
Organisasi virtual
Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang
menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama bisnis secara detail.
-
Organisasi Nirbatas
Organisasi nirbatas
adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando, memiliki
rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang
diberdayakan.
REFERENSI:
Etzioni Amitai, (1984). Organisasi-organisasi Modern. UPI Press: Bandung.
Hersey, Faul, Blanchard, (1982). Management of Organization Behavior. Terjemahan Agus Darma. Erlangga: Jakarta.
Hick, Herbert, G. and Gullet, G. Ray, (1975). Organization Theory and
Behavior. Terjemahan Ali Saefullah. Usaha Nasional: Surabaya.
Lubis, Hari & Huseini, Martani, (1987). Teori Organisasi; Suatu
Pendekatan Makro. Pusat Antar Ilmu-ilmu Sosial UI: Jakarta
Sutarto, (1985). Dasar-dasar Organisasi. Gadjah Mada University:
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar