Halaman

Minggu, 03 Mei 2015

TUGAS SOFTSKILL_4 #2


JELASKAN KONSEP DARI:

1.    Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
a.    Definisi dan Macam – Macam Karangan Ilmiah
b.    Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi
c.    Karangan Ilmiah Populer
d.   Jurnal Ilmiah
Jawab:
a.    Pengertian dari: 

Karangan atau tulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, pernyataan atau gagasan orang lain, baik yang telah, belum atau bahkan tidak dipublikasikan sama sekali. Jadi pada hakekatnya penulis menyusun kembali hal – hal yang telah dikemukakan orang lain, ditambah pengalamannya dan dalam gaya bahasanya sendiri. Dengan demikian tulisan karangan atau tulisan ini merupakan suatu uraian yang didukung informasi yang telah diuji kebenarannya dan kemudian disajikan dengan cara yang lazim dan benar sesuai dengan metoda yang berlaku.

Macam – macam Karangan Ilmiah:
1.      Karangan Ilmiah Murni.
2.      Karangan Ilmiah Populer.

b. Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi
perbedaan dari ketiga jenis karya ilmiah itu  secara umum adalah perbedaan dalam mendapatkan gelar. pada skripsi gelar yang akan di dapat adalah sarjana (S1), pada tesis gelar yang dapat diperoleh adalah magister (S2), dan pada disertasi gelar yang didapat adalah doktor (S3)

selain perbedaan gelar yang didapat ketiga karya ilmiah tersebut memilik perbedaan lainnya.disertasi bobot akademisnya lebih besar daripada tesis, dan tesis bobot akademisnya lebih besar dari skripsi. selain itu permasalahan yang dibahas dalam ketiga karya ilmiah itu berbeda. pada disertasi permasalahan yang dibahas lebih luas dan mendalam daripada kedua karya ilmiah lainnya karena hasil dari disertasi merupakan teori baru atau sesuatu yang baru dan asli diciptakan. pada tesis permasalahan yang dibahas lebih mendalam daripada skripsi.

c.    Karangan Ilmiah Populer
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

d.   Jurnal Ilmiah
Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan . Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.

2.    Menulis Laporan Ilmiah
a.    Konsep, Jenis dan Ciri – Ciri Laporan Ilmiah
b.    Unsur – Unsur Kerangka Laporan
c.    Persyaratan Bagi Pembuat Laporan Ilmiah
d.   Manfaat Penyusunan Laporan Ilmiah
Jawab:
a.    Konsep, Jenis dan Ciri – Ciri Laporan Ilmiah 
Terdapat 5 hal yang menjadi dasar dalam membuat laporan, antara lain: 
1.    Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
2.    Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terinci, dan ringkas.
3.    Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesame ilmuwan.
4.    Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5.    Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat – syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.

Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis laporan ilmiah yaitu sebagai berikut: 
-       Laporan lengkap (Monograf)
Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh. Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan. Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis. Menjelaskan juga kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai. Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas). 
-       Artikel ilmiah
Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap. Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif. Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
-       Laporan ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

Adapun ciri-ciri laporan yang baik antara lain: 
-       Penggunaan bahasa yang ilmiah (baku).
-       Dalam penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan tanya.
-       Laporan disertakan dengan identifikasi masalah
-       Data yang lengkap sebagai pendukung laporan
-       Adanya kesimpulan dan saran
-       Laporan dibuat menarik dan juga interaktif

b.   Unsur-unsur kerangka laporan
Kerangka Laporan ilmiah umumnya terdiri dari 3 atau 4 bagian yang disusun dari atas kebawah sebagai berikut: – Judul laporan terdiri terutama subjek, atau didahului dengan ‘ Laporan tentang’ , ‘Laporan Kemajuan tentang’, ’Laporan Tahunan tentang’, ’Penelitian tentang’ dan sebagainya. Judul laporan berbeda dari judul buku. 
-       Nama dan identitas penerima laporan Unsur ini tidak selalu ditulis. Jika ditulis, maka sebelumnya didahului dengan kata-kata ‘Diserahkan kepada’. Jika penerima laporan memiliki kedudukan resmi, tulislah kedudukan itu. Dan Nama dan identitas penulis Sebelum nama penulis biasanya didahului dengan perkataan ‘Oleh’ dan diikuti oleh gelar. 
-       Tempat dan tanggal dibagian bawah halaman ditulis tempat dan tanggal dalam 2 baris terpisah.

c.    Persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah 
-       Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
-       Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat.
-       Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri.
-       Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain.

d.   Manfaat penyusunan laporan ilmiah 
-       Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan
-       Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya
-       Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan
-       Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.

3.    Format Makalah Ilmiah
a.    Definisi dan Format Makalah Ilmiah
b.    Unsur – Unsur Penanda yang Membangun Sebuah Makalah
c.    Topik, Tujuan dan Tesis Makalah Ilmiah
Jawab:
a.    Definisi dan Format Makalah Ilmiah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang membahas pokok masalah tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup tertentu. Makalah juga dapat diartikan sebagai karya akademis yang biasanya diterbitkan atau dipublikasikan pada jurnal yang bersifat ilmiah.
1.    Bagian awal atau pembuka 
Bagian awal ini dimulai dari halaman judul sampai dengan abstrakpenelitian. Komponen-komponen bagian ini secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 
- Halaman Sampul dan Halaman Judul
- Halaman Persetujuan
- Halaman Pengesahan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Tabel dan Halaman Gambar (jika ada)
- Abstrak
2.    Bagian isi
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Batasan masalah
- Definisi Istilah (Boleh ada, boleh tidak)

BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI
- Kerangka Teoretis
- Kerangka Pemikiran
- Hipotesis (jika ada)

BAB III METODE PENELITIAN
- Subjek dan Objek
- Metode Pengumpulan Data
- Alat Penelitian
- Metode Analisis Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
- Hasil Penelitian
- Pembahasan

BAB V KESIMPULAN SARAN
- Kesimpulan
- Saran

3. Bagian akhir
- Daftar Pustaka
Bagian ini berisi daftar semua pustaka yang dijadikan acuan atau pegangan, serta landasan penelitian. Daftar pustaka disusun atas dasar alfabetis nama pengarang tanpa nomor urut. (1) nama pengarang, (2) tahun terbit, (3) judul buku, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. 

b.   Topik, Tujuan, dan Tesis Makalh Ilmiah
Persiapan untuk menulis sebuah karya ilmiah berbeda dengan persiapan menulis sebuah berita. Jika menulis berita topik sudah tersedia, yakni hal yang harus diliput. Tidak demikian dengan karya ilmiah seringkali topik sudah ditentukan tapi terkadang juga si penulis harus menentukan topiknya sendiri. Biasanya topik yang dipilih berkaitan dengan hal yang sedang diteliti. Karya ilmiah harus disusun secara sistematis, setiap langkah terencana serta terkendali, konseptual dan prosedural. Berdasarkan syarat tersebut kemudian dilakukan pemilihan topik disertai penetapan tujuan, kemudian topik dan tujuan tersebut dirumuskan menjadi sebuah tesis yang utuh. 

Topik seringkali sulit dibedakan dari judul, sebuah topik dapat apa saja pada akhirnya dijadikan judul tulisan. Tetapi topik tidak sama dengan judul, tidak selalu sebuah topik adalah sebuah judul. Mungkin saja terjadi sebuah judul mengandung topik. Dalam Keraf (1997), dikatakan bahwa topik berasal dari kata Yunani, topoi, yang berarti ‘tempat’. 
Ada empat syarat memilih topik, yaitu:
1. Menarik minat penulis,
2. Diketahui dan dikuasai oleh penulis,
3. Harus cukup sempit dan terbatas,
4. Sebaiknya, tidak terlalu baru, teknis, atau controversial (khusus untuk penulis pemula)
 
Jika seles.ai memilih topik langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan penulisan. Menurut Keraf (1997), tujuan penulisan ada dua, yaitu:
1. Sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis berlandaskan topik yang telah dipilih
2. Maksud penulis dalam menguraikan topik bahasan.

Langkah berikutnya adalah merumuskan tesis, yakni menggabungkan topik dan tujuan kita. Tesis sebenarnya sama dengan tema. Dalam laras ilmiah, sebagaimana diuraikan dalam Keraf (1997), tesis adalah tema bagi laras ilmiah yang berbentuk satu kalimat dengan topik dan tujuan yang berfungsi sebagai gagasan sentral kalimat tersebut. Kata tema berasal dari bahasa Yunani, tithenai, yang berarti ‘menempatkan’ atau ‘meletakkan’. Dalam proses penulisan sebuah karya, tema berarti sebuah perumusan dari topik yang telah dipilih sebagai landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui pilihan topik tadi.
 
Dalam merumuskan sebuah tesis, harus diperhatikan pula bentuk kalimat tesis itu dengan memperhatikan lima hal berikut ini.
1. Harus berupa sebuah kalimat hasil perumusan topik dan tujuan.
2. Dapat berupa kalimat tunggal atau kalimat majemuk bertingkat.
3. Tidak boleh berupa kalimat majrmuk setara.
4. Harus bergagasan sentral, dalam hal ini gagasan utama kalimat tesis.
5. Tidak mengandung kata negasi dan kata relatif, seperti beberapa, hanya, agak.
 
Sebuah tesis yang baik harus memiliki:
a. Kejelasan,
b. Kesatuan,
c. Perkembangan yang jelas,
d. Keaslian,
e. Kecocokan judul.
 
Tesis dan topik bukan judul. Jika topik dan tesis dirumuskan di awal proses penulisan, sebaliknya perumusan judul dilakukan setelah seluruh karangan selesai. Sebuah judul harus memiliki persyaratan:
1. Ringkas
2. Provokatif, dan
3. Relevan dengan isi.
 
Ada syarat lain yang merupakan syarat khas untuk tesis berkaitan dengan sifat ilmiahnya, yaitu: 
a.    Bersifat terbatas, jika sudah ditetapkan jenis pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan,
b.    Mengandung kesatuan dengan hanya satu gagasan sentral,
c.    Mengandung ketepatan, yaitu tesis mengandung kata atau istilah yang mengandung satu pengertian yang dapat dipertanggungjawabkan pengertiannya dalam tulisan ilmiahnya kelak.




Daftar Pustaka:
Haryanto A.G, Hartono Ruslijanto, Datu Mulyono "METODE PENULISAN dan PENYAJIAN KARYA ILMIAH". Penerbit Buku Kedokteran/EGC untuk Mahasiswa.
R. Gunawan Susilowarno, R. Sapto Hartono, Mulyadi. Th.Enik Mutiarsih Murtiningsih, Umiyati "BIOLOGI", Penerbit GRASINDO untuk SMA & MA Kelas X.
Etty Indriati, Ph.D "MENULIS KARYA ILMIAH". Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/agus_buku_ajar.pdf
Riandini, Nursanti, 2008. Seri Kimia dalam Kehidupan Sehari - hari; Bahan Kimia dalam Makanan dan Minuman. Bandung: Shakti Adihulung.
http://daracs.blogspot.com/2013/03/ringkasan-topik-tujuan-dan-tesis.html
Ningsih, Sri Rahayu, dkk. Sains Kimia SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara.
Buku Pegangan Gaya Penulisan, penyunting dan penerbitan Karya Ilmiah Pegangan Gaya Penulisan, Penyunting dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia, karya Mien A. Rifai, Gajah Mada Uneversity, 1995, h.57-95