Halaman

Sabtu, 28 Maret 2015

TUGAS SOFTSKILL_2 #2


JELASKAN KONSEP DARI:

1.      Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
a.       Pengertian, Macam, Sifat, dan Bentuk Karangan
b.      Ciri-ciri Karangan Ilmiah
c.       Ciri-ciri Karangan Non Ilmiah
d.      Ciri-ciri Karangan Ilmiah Populer
Jawab:
a.       Pengertian dari: 

Karangan atau tulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, pernyataan atau gagasan orang lain, baik yang telah, belum atau bahkan tidak dipublikasikan sama sekali. Jadi pada hakekatnya penulis menyusun kembali hal – hal yang telah dikemukakan orang lain, ditambah pengalamannya dan dalam gaya bahasanya sendiri. Dengan demikian tulisan karangan atau tulisan ini merupakan suatu uraian yang didukung informasi yang telah diuji kebenarannya dan kemudian disajikan dengan cara yang lazim dan benar sesuai dengan metoda yang berlaku.

Macam – macam Karangan Ilmiah:
1.      Karangan Ilmiah Murni.
2.      Karangan Ilmiah Populer.


Sifat – sifat Karangan Ilmiah :
1.      Menyajikan fakta obyektif secara sistematis.
2.      Pernyataan cermat, tepat, tulus dan benar, serta tidak terkaan.
3.      Penulisan tidak mengejar keuntungan pribadi.
4.      Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual dan procedural.
5.      Tidak memuat pandangan – pandangan tanpa dukungan fakta.
6.      Tidak emotif menonjolkan perasaan.
7.      Tidak bersifat argumentative, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta.

Bentuk Karangan Ilmiah:
1.      Paper (Karya Tulis).
2.      Pre Skripsi.
3.      Skripsi.
4.      Thesis.
5.      Disertasi.

Karangan atau tulisan Non Ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari – hari.

Sifat – sifat Karangan Non Ilmiah :
1.      Penyajiannya lebih bersifat subyektif.
2.      Mengandung usulan dengan efek dan kesimpulan yang diharapkan penulis.
3.      Bersifat persuasive, sesuai dengan keyakinan penulis yang mengajak pembaca untuk berubah pendapat.
4.      Pandangan yang dikemukakan penulis tidak didukung fakta umum.
5.      Motivasinya lebih mementingkan diri sendiri, karena itu isinya bisa melebih – lebihkan sesuatu.
6.      Kesimpulan penulis lebih bersifat argumentative, sehingga kurang atau tidak membiarkan fakta berbicara sendiri.

Bentuk Karangan Non Ilmiah:
1.      Dongeng.
2.      Cerpen.
3.      Novel.
4.      Drama.
5.      Roman.

b.      Ciri – ciri Karangan Ilmiah
1.      Menyajikaan fakta obyektif secara sistematis.
2.      Pernyataan cermat, tepat, tulus dan benar, serta tidak terkaan.
3.      Penulisan tidak mengejar keuntungan pribadi.
4.      Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual dan procedural.
5.      Tidak memuat pandangan – pandangan tanpa dukungan fakta.
6.      Tidak emotif menonjolkan perasaan.
7.      Tidak bersifat argumentative, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta.

c.       Ciri – ciri Karangan Non Ilmiah
1.      Penyajiannya lebih bersifat subyektif.
2.      Mengandung usulan dengan efek dan kesimpulan yang diharapkan penulis.
3.      Bersifat persuasive, sesuai dengan keyakinan penulis yang mengajak pembaca untuk berubah pendapat.
4.      Pandangan yang dikemukakan penulis tidak didukung fakta umum.
5.      Motivasinya lebih mementingkan diri sendiri, karena itu isinya bisa melebih – lebihkan sesuatu.
6.      Kesimpulan penulis lebih bersifat argumentative, sehingga kurang atau tidak membiarkan fakta berbicara sendiri.

d.      Ciri – ciri Karangan Ilmiah Populer
1.      Penyajiannya berisikan fakta dan fiksi yang ditulis dengan Bahasa konkret dan formal.
2.      Dapat dibuktikan dengan fakta umum.


 2.      Metode Ilmiah
a.       Pengertian Metode Ilmiah
Suatu prosedur kerja untuk mendapatkan fakta – fakta tentang fenomena kehidupan dan alam.

b.      Tujuan Penulisan Metode Ilmiah
1.      Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan ilmiah.
2.      Meningkatkan keterampilan menulis dalam menyajikan fakta secara sistematis.

c.       Sikap Ilmiah
1.      Menemukan masalah.
2.      Melakukan observasi.
3.      Menyusun hipotesis.
4.      Melakukan eksperimen.
5.      Menarik kesimpulan.

d.      Langkah-langkah Penulisan Ilmiah
1.      Studi kepustakaan.
Sebelum melakukan studi pustaka, diwajibkan untuk menentukan topik apa yang akan diteliti. Dalam hal ini, bisanya bahan – bahan yang digunakan untuk penulisan ilmiah adalah buku – buku koleksi perpustakaan untuk mencari topik, judul dan nama pengarang.

2.      Perumusan ide/permasalahan, yang merupakan bagian dari Pengantar.
Perumusan ide/permasalahan adalah bagian dari pengantar (Introduction). Merumuskan permasalahan penelitian akan lebih baik hasilnya bila dilandasi dengan studi kepustakaan yang memadai.
Menurut Day (1979) Pengantar harus mengandung hal – hal berikut;
·         Sifat dan skop masalah yang akan diteliti.
·         Kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan (harus ditinjau).
·         Cara penelitian (harus diungkapkan).
·         Hasil utama penelitian (harus dinyatakan; hal ini merupakan tambahan setelah penelitian selesai dan diketahui hasilnya).

3.      Perumusan hipotesis.
Hipotesis dirumuskan berdasarkan penelitian – penelitian terdahulu dan hasil penelitian yang diharapkan. Menurut (Loeke, Spirduso dan Silverman, 1987; dalam Rudestam & Newton, 1992), hipotesis yang baik harus:
a.       Bebas dari arti ganda. (kedwiartian).
b.      Mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
c.       Berimplikasi tes empirik.

4.      Perumusan hasil yang diharapkan dan analistik statistic.
Perumusan hasil yang diharapkan dan analisis statistik dibuat dalam proposal/usulan penelitian. Hal ini berguna untuk mempersiapkan, memperbaiki, menambah dan mengurangi variabel yang akan dikumpulkan selama penelitian. Sebaiknya perumusan hasil yang diharapkan dan analisis statistic dilakukan dengan membuat tabel – tabel. Hal ini akan membantu format pengumpulan data dan pemasukan data ke komputer sebagai data base yang akan diolah lebuh lanjut.


 3.      Penalaran dan Penyusunan dalam Sintesis Karangan Ilmiah
a.       Definisi Menulis sebagai Proses Penalaran
Menulis sebaga proses penalaran adalah serangkaian aktivitas yang terjadi dan melibatkan beberapa fase.

b.      Penalaran Induktif dan Deduktif dalam Karya Ilmiah
Penalaran Induktif adalah suatu proses berfikir yang beertolak dari hal – hal khusus menuju sesuatu yang umum.
Penlaran Deduktif adalah suatu proses berfikir yang bertolak dari suatu yang umum menuju hal – hal yang khusus.

c.         Fakta sebagai Unsur Dasar Penalaran Karangan
1.    Klasifikasi
2.    Jenis klasifikasi
3.    Persyaratan klasifikasi
4.    Guna klasifikasi
5.    Pengamatan
6.    Proposisi

d.      Pengertian Penyusunan Sintesis
Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan. Selain itu, sintesis juga diartikan sebagai kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu secara koheren, dan penalaran induktif atau kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis untuk memperoleh kebenaran yang lebih tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) sintesis diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian atau hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum yang umum berdasarkan hukum yang khusus.” Pengertian ini sejalan dengan pendapat Kattsoff (1986) yang menyatakan bahwa maksud sintesis yang utama adalah mengumpulkan semua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. Dalam perspektif lain “sintesis” merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatakan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh. Kata kerja operasional yang dapat digunakan adalah mengategorikan, mengombinasikan, menyusun, mengarang, menciptakan, mendesain, menjelaskan, mengubah, mengorganisasi, merencanakan, menyusun kembali, menghubungkan, merevisi, menyimpulkan, menceritakan, menuliskan, mengatur.. Metode Sintesis Melakukan penggabungan semua pengetahuan yang diperoleh untuk menyusun satu pandangan dunia.
Beberapa contoh dari pernyataan Sintetik adalah :
1.      Langit itu biru.
2.      Budi adalah pria yang menyebalkan
3.      Anjing itu galak
4.      Jerapah memiliki empat kaki

Fungsi Sintesis
Sintesis berfungsi untuk Menggabungkan atau mengkompromikan dari pernyataan satu kepada pernyataan lain untuk memperoleh kesimpulan yang komprehensif.
Sedangkan sintesis dalam penulisan karya ilmiah pada dasarnya adalah merangkum intisari bacaan yang berasal dari beberapa sumber. Kegiatan ini harus memperhatikan data publikasi atas sumber-sumber yang digunakan. Dalam tulisan laras ilmiah, data publikasi atas sumber-sumber tadi kemudian dimasukan dalam daftar pustaka.
Contoh :
1.      Ilmu adalah aktifitas
2.      Ilmu adalah metode
3.      Ilmu adalah produk

e.         Cara Membuat Sintesis Tulisan
Sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, di antaranya 
1.    Penulis harus bersikap objektif dan kritis atas teks yang digunakannya,
2.    Bersikap kritis atas sumber yang dibacanya,
3.    Sudut pandang penulis harus tajam,
4.    Penulis harus dapat mencari kaitan antara satu sumber dengan sumber lainnya, dan penulis harus menekankan pada bagian sumber yang diperlukannya

KEMUDIAN BUATLAH:
1.      Karangan ilmiah dan non ilmiah.

Karangan Ilmiah:
Judul: Kunyit sebagai indicator pendeteksi Boraks.

Bab I
Pendahuluan
I.     1    Latar Belakang
Maraknya penggunaan zat kimia berbahaya pada pembuatan makanan, membuat saya mencari-cari bagaimana cara agar setidaknya kita sebagai konsumen yang sama sekali tidak memilki kemampuan di bidang tekhnik kimia maupun farmasi ini dapat maembedakan makanan yang tidak mengandung zat kimia berbahaya (seperti boraks) dengan cara yang lebih cepat, praktis, dan ekonomis tanpa harus melakukan percobaan terlebih dahulu di laboratorium.
Pada dasarnya penggunaan zat berbahaya seperti yang dikatakan sebelumnya ditujukan agar menunjang kualitas bahan konsumsi. Akan tetapi, kualitas kandungan gizi makanan yang seharusnya menjadi hal utama yang harus diperhatikan malah dikesampingkan. Para podusen hanya memikirkan kualitas tampilan yang mana pada kenyataannya makanan yang memiliki tampilan menarik dapat mengundang minat beli konsumen. Hal seperti itu seharusnya tidak menjadi masalah, akan tetapi dalam menunjang kegiatan produksinya para produsen telah melanggar aturan. Mereka menggunakan zat-zat berbahaya yag seharusnya digunakan untuk kebutuhan pengobatan dan produksi tekstil menjadi bahan pelengkap pada pembuatan produk makanannya. Oleh karena itu, diharapkan karya ilmiah ini dapat mengurangi pengkonsumsian pada makanan berbahaya tersebut  dengan tujuan menyadarkan para produsen nakal, bahwasanya produk yang berkualitas bukan terletak pada tampilannya saja melainkan pada kandungan gizi yang ada di dalamnya.

I.     2     Rumusan Masalah
·      “Bagaimana cara kunyit mendeteksi makanan yang mengandung boraks secara cepat, praktis, dan ekonomis?”
Setelah mengetahui prosesnya akan lebih baik lagi jika kita tahu,
·      “Apa  tujuan dari percobaan (Kunyit sebagai Indikator Alami Pendeteksi Boraks ini)?”


I.     3     Tujuan
·      Agar kita dapat menjadi konsumen cerdas (cerdas dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi)
·      Menguragi maraknya penggunaan zat-zat kimia pada makanan (dengan kurangnya permintaan diharapkan adanya kesadaran produsen dalam memproduksi makan yang lebih sehat)
·      Mengurangi persentase pertumbuhan penderita kanker karena zat kimia.

Bab II
Landasan Teori
  II.     1     Kunyit
A.   Mengenal Kunyit
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa atau Curcuma domestica) tergolong dalam kelompok jahe-jaheanZingiberaceae. Dengan Klasifikasi sebagai berikut: 
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan) 
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) 
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji) 
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) 
Kelas               : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) 
Sub Kelas        : Commelinidae 
Ordo                : Zingiberales 
Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean) 
Genus: Curcuma 
Spesies: Curcuma longa L
Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama yang berbeda, seperti: turmeric di Inggris, kurkuma di Belanda, serta kunyit di Indonesia dan Malaysia. Kunyit termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar. Adapun kandungan yang terdapat dalam kunyit, yaitu:

ü Kurkumin dan desmetoksikumin 10%.
ü Bisdesmetoksikurkumin 1-5%.
ü Minyak atsiri yang terdri dari : keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil.
ü Kunyit juga mengandung lemak sebanyak 1 -3%, karbohidrat sebanyak 3%, protein 30%, pati 8%, vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.

B.   Jenis-Jenis Kunyit dan Masing-Masing Fungsinya
Kunyit Kuning
Kunyit kuning merupakan jenis kunyit yang biasa beredar di masyarakat. Adapun kunyit kuning memiki fungsi, sebagai berikut:
ü Kunyit bermanfaat sebagai obat penghilang rasa gatal pada kulit seperti terkena ulat bulu / gigitan serangga
ü Kunyit mengandung antiseptik dan antibakteri alami, berguna sebagai anti inveksi luka biasa mau pun luka bakar.
ü Kombinasi kembang kol dan kunyit telah terbukti mencegah kanker prostat
ü Mencegah kanker payudara
ü Kunyit mampu mencegah kanker kulit
ü Kunyit bermanfaat mengurangi risiko leukemia.
ü Kunyit bermanfaat sebagai anti racun secara alami.
ü Kunyit mampu mencegah dan memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer
ü Kunyit mampu mencegah metastasis dari terjadinya berbagai bentuk kanker.
ü Kunyit bermanfaat sebagai obat anti-inflamasi tanpa efek samping.
ü Dapat memperlambat perkembangan multiple sclerosis.
ü Dapat membantu dalam metabolisme lemak dan membantu dalam manajemen berat badan.
ü Sebagai pengobatan untuk depresi.
ü Kunyit dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan alami untuk arthritis dan rheumatoid arthritis.
ü Kunyit bermanfaat dalam pengobatan kanker pankreas.
ü Kunyit mampu menghentikan pertumbuhan pada tumor.
ü Kunyit dapat mempercepat penyembuhan luka

Kunyit Putih
Nama umum kunyit putih adalah temu mangga dan kunir putih, sedanngkan nama ilmiahnyaCurcuma alba. Kunyit putih sudah sangat terkenal sebagai tanaman obat sejak dulu sekali. Bangsa kunyit putih adalah temu lawak, temu giring, temu hitam, dan lain-lain. Bangsa kunyit putih tersebut merupakan kelompok rimpang jamu yag sudah dipergunakan oleh nenek moyang kita. Ternyata di China juga cukup dikenal bahkan dalam farmakologi China dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tumbuhan ini memiliki sifat: menghentikan pendarahan, anti inflamasi, dan menambah nafsu makan.
Hasil penelitian menunjukkan tanaman ini bersifat antineoplastik (merusak pembentukan ribosom pada sel kanker atau menghambat pertumbuhan sel kanker). Bagian yang digunakan adalah rimpang dan daun. Kandungan pada rimpang dan daun Kunyit Putih antara lain mengandung saponin, dan polifenol, sedangkan daunnya mengandung polifenol. Berikut ini merupakan fungsi dari kunyit putih:
ü Bermanfaat sebagai pelancar susah buang air besar
ü Menghambat perkembangan sel kanker.
ü Merapatkan organ kewanitaan.
ü Mencegah kepuithan pada organ wanita
ü Memperkuat syahwat.
ü Sebagai penurun panas demam
ü Mengobati sakit sesak napas / asma
ü Mengobati penyakit radang saluran pernapasan\
ü Bermanfaat sebagai antitoksin
ü Membantu mengurangi lemak pada perut.
ü Meningkatkan nafsu makan.
ü Dapat digunakan sebagai antioksidan.
ü Bermanfaat untuk mengobati demam, masuk angin, kembung

Kunyit Hitam
Kunyit Hitam adalah sejenis kunyit yang jarang di temui dan mempunyai nilai yang sangat tinggi di dalam perobatan mistik (alam Jin). Di India kunyit ini di tanam secara komersial karena mengandung nilai perobatan yang tinggi dalam perobatan AYURVEDA. Untuk mengenali kunyit hitam, kita dapat memeperhatikan ciri-ciri berikut:
ü Rupa yang sama seperti kunyit biasa tetapi rizomnya yang hitam gelap, jika cukup matang.
ü Jika masih muda warnanya unggu gelap.
ü Daunnya di sebelah belakang bertulangkan warna hitam.
ü Warna akarnya coklat jernih jika masih muda.
Cara pembiakan dan penjagaan kunyit hitam: walaupun cara pembesaran dan penanaman sama dengan kunyit biasa, kunyit ini memerlukan penjagaan yang rapi dan sangat rumit, yaitu:
ü Tanahnya mesti bercampur dengan pasir dan memerlukan kawasan yang redup dan air yang cukup tetapi jangan terlalu banyak air.
ü Kunyit ini bercambah dalam masa yang sangat lama dan kadang kala selama 3 bulan baru bercambah.
Adapun kunyit hitam berfungsi untuk:
·      Untuk menyuburkan kandungan
·      Sebagai obat cacingan
·      Mengobati sakit ambeien
·      Mengurangi rasa nyeri haid pada wanita
·      Membersihkan darah setelah melahirkan
·      Untuk batuk
·      Untuk meningkatkan stamina
·      Menambah nafsu makan
·      Obat untuk mengatasi air kemih mengandung darah
·      Menetralkan racun dalam tubuh
·      Untuk penyakit kulit ringan
·      Asma
·      Untuk sariawan


C.   Efek Samping Kunyit 
Dari sekian banyak manfaat kunyit sebagai tanaman obat,ternyata kunyit juga bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi tubuh bila digunakan dengan cara yang kurang baik.
Berikut beberapa efek samping yang bisa diakibatkan oleh tanaman kunyit bagi tubuh kita :
1.      Menyebabkan Gangguan Lambung 
Bila kita mengkonsumsi kunyit untuk jangka waktu yang lama.bisa mengakibatkan tergangguna lambung kita karena diakibatkan oleh sifat pedas yang dimiliki oleh kunyit.
2.      Menimbulkan rangsangan pada rahim. 
Bagi para wanita hamil dan menyusui agar lebih berhati – hati dalam menkonsumsi kunyit.Penggunaan kunyit yang telalu banyak dapat menstimulasi rahim yang dapat mendorong aliran menstruasi.
3.      Susah diserap tubuh 
Zat-zat yang terkandung dalam kunyit cenderung sudah diserap oleh tubuh kita sehingga tubuh kurang mendapatkan manfaat yang maksimal dari kunyit ini.
4.      Pendarahan kunyit
Memiliki fungsi sebagai penghambat penggumpalan trombosit sehingga bisa membantu mencegah penggumpalan darah, tapi karena sifat ini kunyit juga bisa memicu terjadinya pendarahan bila dosis yang digunakan terlalu berlebihan.
5.      Kunyit bisa menurunkan efek kemoterapi
Hasil penelitian menyebutkan bahwa kunyit kemungkinan memiliki efek terhadap kemoterapi, sehingga disarankan bagi anda yang sedang menjalankan kemoterapi untuk tidak menggunakan suplemen kunyit.

II.     2     Boraks
A.   Mengenal Boraks
Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Boraks merupakan kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks merupakan garam Natrium (Na BO 10HO) yang banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Gelas pyrex yang terkenal dibuat dengan campuran boraks. Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar nasi, kerupuk gendar, atau kerupuk puli yang secara tradisional di Jawa disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu makanan yang menggunakan boraks terasa lebih kenyal dan lembut sehingga boraks juga digunakan untuk industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso bahkan dalam pembuatan kecap. Pemerintah telah melarang penggunaan boraks sebagai bahan makanan per Juli 1979, dan dimantapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI No. 733/ Menkes/ per/ IX/ 1988.

B.   Boraks pada Bakso
Pemakaian boraks untuk memperbaiki mutu bakso sebagai pengawet telah diteliti pada tahun 1993. Di DKI Jakarta ditemukan 26% bakso mengandung boraks baik di swalayan, pasar tradisional dan pedagang makanan jajanan. Pada pedagang bakso dorongan ditemukan 7 dari 13 pedagang menggunakan boraks dengan kandungan boraks antara 0,01 – 0,6 %. Selain itu digunakan tawas yang dilarutkan dalam 2 gram/liter air tersebut digunakan untuk merebus bakso untuk mengeringkan dan mengeraskan permukaan bakso. Beberapa pengolah bakso menggunakan TiO yaitu zat kimia yang disebut Titanium dioksida untuk menghindari warna bakso yang gelap.

C.   Dampak Buruk Boraks pada Tubuh
Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi (tertimbun) sedikit demi sedikit dalam organ hati, otak dan testis, sehingga sekitar beberapa tahun ke depan akumulasi dari pengkonsumsian zat boraks tersebut dapat menyebabkab kanker yang mana sampai saat ini masih sulit disembuhkan. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga dapat diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikeluarkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Boraks bukan hanya menganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga menganggu alat reproduksi pria. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, dan hilang nafsu makan.

Bab III
Metodologi Penelitin
III.        Metode Deskriptif
Adapun isi dari karya ilmiah ini berupa bukan angka (kalimat).

III.        Populasi dan Sample
A.   Observasi (pengamatan)
Dalam merangkum karya ilmiah ini terlebih dahulu sudah dilakukan percobaan pendeteksian kandungan boraks pada makanan dengan kunyit. Untuk memperjelas cara kerjanya perhatikan prosedur percobaan di bawah ini!
Alat dan Bahan:
ü Beberapa ruas kunyit yang tua (berwarna kuning tua)
ü Parutan
ü Sample makanan (bakso, nudget, mie basah, kecap)
Langkah Kerja:
1)   Ambillah beberapa ruas kunyit.
2)   Cucilah bersih kemudian parut dan peras parutan kunyit tersebut untuk mendapatkan sari kunyit asli. ingat tidak perlu ditambahkan air.
3)   Untuk mempermudah percobaan, haluskanlah terlebih dahulu sample-sample makanan yang ingin dideteksi kandungan boraksnya.
4)   Kemudian, untuk mengetahui kadar boraks, teteskan beberapa tetes sari kunyit tersebut ke masingg-masing sample makanan yang akan diuji.
5)   Apabila sample makanan mengandung boraks, maka warnanya akan berubah dari warna aslinya menjadi warna coklat atau merah bata.

B.   Dokumentasi
Untuk mempermudah mendalami isinya, karya ilmiah ini telah dilengkapi gambar-gambar perkenalan. Seperti: kunyit, boraks, dan contoh-contoh makanan yang biasa dijadikan sample percobaan.

C.   Studi Pustaka
Dalam melengkapi isinya, karya ilmiah ini ditunjang dari berbagai  sumber baik dari buku maupun internet.

Bab IV
Pembahasan
Masalah (I):
“Bagaimana cara kunyit mendeteksi makanan yang mengandung boraks secara cepat, praktis, dan ekonomis?”
Pembahasan (I):
Kunyit memang sangat bermanfaat dalam mendeteksi boraks secara sederhana, praktis, dan cepat. Kunyit yang memiliki kandungan utama kurkuminoid yang mana kurkuminoid tersebut tersusun oleh kurkumin dengan rumus molekul C₁₂HO, yang mana pada penjelasan diatas telah dinyatakan sebagai zat warna pada kunyit. Merupakan penyebab tangan kita menjadi kuning ketika kita memotong atau memarut kunyit. Nah, cara kunyit mendeteksi boraks pada penjelasan ini tidak keluar dari kandungan zat warna yang dimilikinya. Kunyit yang identik memiliki warna kuning atau orange ini apabila bertemu dengan boraks akan berubah warna menjadi lebih merah dan gelap dari sebelumnya. Sehingga perubahan warna inilah yang akan menjadi patokan kita  dalam meneliti makanan-makanan yang diduga mengandung bahan makanan (boraks) yang tidak semestinya digunakan.

Masalah (II):
“Apa  tujuan dari percobaan Kunyit sebagai Indikator Alami Pendeteksi Boraks tersebut?”
Pembahasan (II):
            Adapun percobaan Kunyit sebagai Indikator Alami Pendeteksi Boraks ini, bertujuan untuk:
ü Menciptakan generasi konsumen cerdas (cerdas dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi).
ü Menguragi maraknya penggunaan zat-zat kimia pada makanan (dengan kurangnya permintaan diharapkan adanya kesadaran produsen dalam memproduksi makan yang lebih sehat).
ü Mengurangi persentase pertumbuhan penderita kanker karena zat kimia.

Bab V
Komentar dan Saran
V.     1     Komentar
Memproduksi makanan dan memasarkannya (menjualnya) merupakan salah satu hal yang mulia, karena degan memproduksi makan kita telah membantu mereka yang mungkin memiliki halangan atau ketidak-mampuan di bidang tersebut. Akan tetapi, hal mulia tersebut malah akan berubah menjadi masalah yang menimbulkan petaka bagi konsumen. Apabila produsen melakukan hal-hal curang dalam memproduksi makan-makanan atau minum-minuman yang dijualnya.

V.     2     Saran
Sebaiknya produsen atau penjual tidak menambahkan zat-zat berbahaya pada makan-makanan atau minum-minuman yang dijualnya hanya karena untuk menambah nilai jual pada tampilan makanan atau minuman yang dijual, karena apabila zat-zat berbahaya itu terakumulasi (dalam jangka panjang) di dalam tubuh akan menyebabkan kanker bagi konsumen atau pembeli yang mengkonsumsinya. Percayalah saya yakin bahwa kejujuran dan kerja keras adalah kunci sukses. Oleh karena itu, berjualanlah dengan jujur dan kerja keras jika yang anda inginkan adalah kesuksesan. Terimakasih.

Karangan Non Ilmiah:
Judul : Jadilah Sahabat Bumi.

Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggalKita sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini. Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak pada Bumi.
Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal sederhana yang bis kita lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.
Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak lagi.Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata "Buanglah Sampah Pada Tempatnya". Kita mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa. Tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus snack, kita membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh sampah tersebut dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat duduk.
Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh pada sikap seseorang. Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa lebih banyak orang yang menngunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir itu, maka tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran segala sesuatu hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang lain untuik berbuat hal kebaikan. 
Oleh karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali.
Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha sahabat Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini.
JADILAH SAHABAT BUMI!


Daftar Pustaka:
Haryanto A.G, Hartono Ruslijanto, Datu Mulyono "METODE PENULISAN dan PENYAJIAN KARYA ILMIAH". Penerbit Buku Kedokteran/EGC untuk Mahasiswa.
R. Gunawan Susilowarno, R. Sapto Hartono, Mulyadi. Th.Enik Mutiarsih Murtiningsih, Umiyati "BIOLOGI", Penerbit GRASINDO untuk SMA & MA Kelas X.
Etty Indriati, Ph.D "MENULIS KARYA ILMIAH". Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama
Riandini, Nursanti, 2008. Seri Kimia dalam Kehidupan Sehari - hari; Bahan Kimia dalam Makanan dan Minuman. Bandung: Shakti Adihulung.
Ningsih, Sri Rahayu, dkk. Sains Kimia SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara.