Adalah pertentangan kepentingan yang berbeda dalam
intetitasnya, tergantung pada sarana yang dipakai. Di mana kedua belah pihak
saling ingin membela diri yang mereka anggap itu benar.
Jenis – jenis konflik;
Orang mengelompokkan konflik ke dalam:
1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri
seseorang (personale conflict), di mana peraturan yang berlaku tak dapat
diterima oleh seseorang sehingga orang itu memilih untuk tidak melaksanakan
sesuatu sesuai dengan peraturanyang berlaku.
2. Konflik antarperanan (interrole conflict), di
mana orang menghadapi persoalan karena dia menjabat dua atau lebih fungsi yang
saling bertentangan: misalnya saja anggota serikat pekerja yang juga pengawas
atau mandor perusahaan.
3. Konflik yang timbul karena seseorang harus
memenuhi harapan beberapa orang (intersender conflict), misalnya saja dekan
suatu fakultas harus memenuhi permintaan yang berlainan para ketua jurusan.
4. Konflik yang timbul karena disampaikannya
informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict).
Tipe kelompok konflik yang pertama pada hakikatnya meminta kesadaran orang untuk mentaati peraturan yang ada atau memerlukan kesetiaan orang pada organisasi. Kelompok konflik yang kedua dapat dihindari dengan mendefinisikan kembali tugas yang terlebih dahulu telah dispesialisasikan dan dialokasikan pada seorang tertentu sehingga akibat negatif dwi-fungsi diminimumkan. Sedangkan kelompok konflik ketiga dapat dihindari dengan memperlakukan sama bagi semua pihak – pihak yang berkepentingan. Akhirnya kelompok konflik keempat dapat dihindari dengan sistem informasi yang lebih baik serta adanya buku pedoman atau petunjuk perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar