BAB I
PENALARAN
Adalah cara berpikir yang logis dan masuk akal. Dalam wujudnya yang nyata, cara berpikir itu berupa kegiatan menghubung – hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Supaya kesimpulan itu benar, cara untuk menghubungkan data tidak boleh sembarangan. Kita harus melakukannya secara cermat dengan berdasarkan pemikiran yang logis sebab penalaran yang salah akan menghasilkan kesimpulan yang salah pula.
PROPOSISI
Adalah suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh.
INFERENSI
Adalah pengetahuan tambahan yang dipakai oleh mitra tutur atau pembaca umtuk memahami apa yang tidak diungkapkan secara eksplisit di dalam ujaran.
IMPLIKASI
Adalah suatu pernyataan logika yang hanya akan bernilai salah ketika sebab bernilai benar dan akibat bernilai salah.
Contoh:
Jika turun hujan maka awan akan gelap, tidak sama dengan jika awan gelap maka hujan pasti turun.
WUJUD EVIDENSI (BUKTI)
Adalah semua fakta yang ada , semua kesaksian, semua informasi yang dihubung – hubungkan untuk membuktikan kebenaran suatu gagasan, konsep, realitas.
MENGUJI DATA
Cara menguji data adalah dengan menggunakan fakta- fakta yang ada, yang telah tersebar luas. Bisa dengan cara observasi.
MENGUJI FAKTA
Cara menguji fakta adalah dengan mengumpulkan informasi-informasi dengan penilaian. CARA
MENGUJI AUTORITAS
Cara menguju autoritas adalah dengan menghidari semua desas-desus atau kesaksian, baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
BAB II
PARAGRAF DEDUKTIF
Adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraph.
SILOGISME KATEGORIAL
Adalah argument yang pasti terdiri atas dua premis dan satu konklusi, dengan setiap pernyataannya dimulai dengan kata semua, tidak ada dan beberapa atau sebagian dan berisi tiga yang masing – masing hanya boleh muncul dalam dua proposisi silogisme.
Contoh:
Premis 1 : Semua atlet adalah orang yang sehat jiwa raga.
Premis 2 : Beberapa pelajar adalah atlet.
Konklusi : Jadi, beberapa pelajar adalah orang yang sehat jiwa raga.
SILOGISME HIPOTESIS
Adalah silogisme yang memiliki pernyataan kondisional atau bersyarat pada premisnya.
Contoh:
Jika hujan turun, maka Kamp.Pulo akan banjir.
Hujan turun.
Jadi, Kamp.Pulo akan banjir.
SILOGISME ALTERNATIF
Adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Contoh;
Kakek Fix berada di Indonesia atau Malaysia.
Kakek Fix berada di Indonesia.
Jadi, Kakek Fix tidak berada di Malaysia.
ENTIMEN
Adalah penalaran deduktif secara langsung. Dalam hal ini, kesimpulan dirumuskan berdasarkan satu premis. Oleh karena itu, entimen disebut juga sebagai silogisme yang diperpendek.
Contoh:
Fix harus bekerja keras dan rajin berdoa karena ia ingin hidup sukses.
BAB III
PARAGRAF INDUKTIF
Adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraph.
GENERALISASI
Adalah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.
ANALOGI
Adalah kesimpulan yang diambil dengan cara membandingkan dua hal yang banyak memiliki persamaan, kemudian ditarik kesimpulan bahwa pada segi lain pun terdapat kesamaan.
HUBUNGAN KAUSAL = Sebab – Akibat
Adalah suatu kesimpulan yang diambil berdasarkan peristiwa – peristiwa yang menjadi penyebabnya atau sesuatu yang terjadi antara kenaikan M dan kenaikan P.
Contoh :
Menurut keterangan Bank Indonesia, jumlah uang beredar setiap tahun “ disesuaikan “ dengan perkembangan perekonomian. Dengan semakin meluasnya penggunaan uang dalam masyarakat, maka jumlah uang beredar dapat ditambah dengan beberapa persen tanpa menimbulkan bahaya inflasi.
INDUKSI DALAM METODE EKSPOSISI
Adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Daftar Pusaka:
Asul Wiyanto " Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia ", Penerbit GRASINDO untuk SMA & MA Kelas XII IPA/IPS, BAB VI, hal 177 – 182.
Jan Hendrik Rapar “ Pengantar Logika ”, tentang asas – asas penalaran sistematis, BAB IV, hal 32.
Kushartanti, Untung Yuwono, Multamia RMT Lauder “ Pesona Bahasa “, tentang langkah awal memahami linguistic, BAGIAN 2, hal 110.
JS. Kamdhi “ Terampil Berargumen ”, Penerbit GRASINDO untuk SLTA Kelas 3, BAB III, hal 116
Tidak ada komentar:
Posting Komentar